Fishing

Gas LPG 3 Kg Langka

Ekonomi

Gas LPG 3 Kg Langka

Salah satu warung penjual gas LPG 3 kg

Kuningan (KaTer) - Ibu-ibu di sejumlah wilayah yang ada di Kuningan, khawatir harga elpiji 3 kg bakal naik lagi. Kekhawatiran itu menyusul kelangkaan tabung gas 3 kg dalam seminggu terakhir ini.

"Ya paling gas bakal naik lagi harganya, yang udah-udah juga gitu biasanya. Langka dulu, baru naik harganya," ujar Yuyun warga Cigintung kepada KaTer, Kamis (1/5/2014).

Keluhan terhadap langkanya gas elpiji 3 Kg terus bermunculan. Masyarakat menyayangkan pemerintah tidak sigap dalam mengatasi kelangkaan yang sering terjadi itu. Padahal jika pemerintah cerdas, kelangkaan tersebut bisa ditangani.

Berdasarkan pantauan KaTer dilapangan menyebutkan, menghilangnya gas 3 Kg terjadi sejak sepekan terakhir ini. Kelanggaan gas lpg 3 kg ini membuat masyarakat kesulitan untuk memasak lantaran tidak ada bahan bakar. Bahkan kelangkaan gas lpg 3 kg semakin meluas.

Warga Windujanten, Desta mengeluhkan kelangkaan gas lpg 3 kg. Dirinya telah keliling untuk mendapatkan gas lpg 3 kg, namun tidak berhasil memperolehnya. Bahkan, ketika warung mendapatkan kiriman, langsung diserbu pembeli. Harga yang ditawarkan penjual pun menjadi selangit.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi B DPRD, Oyo Sukarya menilai bahwa Pemkab Kuningan tidak sigap. Mestinya persoalan yang kerap terjadi itu bisa diatasi dengan cepat. Kalau ternyata saat ini konsumsi gas 3 Kg bertambah, maka seharusnya pemda segera mengusulkan penambahan kuota.

“Perlu upaya pemerintah dalam mengatasi kelangkaan. Pendataan ulang harus dilakukan agar tidak sering terjadi kelangkaan. Karena kuotanya sudah ditambah,” ungkapnya.

Selain pemkab, Pertamina pun menurut politisi Golkar ini diduga tidak sigap. Seharusnya dalam setiap weekend pasokan gas ditambah. Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi spekulasi pengecer nakal yang menahan penjualan gas.

“Sudah tahu mau weekend, mestinya kuota gasnya ditambah dong. Terus terang kami dari Komisi B prihatin. Kini harga gas 3 Kg jadi mahal kisaran Rp 20 ribu. Kasihan masyarakat,” tandasnya.

Setelah melakukan koordinasi dengan SPBE, Oyo menilai Pemda tidak sigap dalam menentukan kuota. Mestinya hal ini harus bisa segera diatasi. Bila perlu digelar operasi pasar secara khusus. “Masyarakat sudah nurut pakai gas, eh sekarang gasnya malah langka. Bagi saya ini sangat ironis dan memprihatinkan,” pungkasnya.(AND)


Fishing