Fishing

Gas Langka, Warga Masak di Tungku

Ekonomi

Gas Langka, Warga Masak di Tungku

Akibat gas langaka, salah seorang warga memasak di tungku.

Kuningan (KaTer) - Hingga saat ini, sejumlah warga di Kuningan masih merasakan sulitnya mencari gas 3 kg di pasaran. Sebagian dari mereka pun terpaksa menggunakan kayu bakar atau membuat tungku berbahan tanah liat untuk memasak di dapur. Salah satunya keluarga Komarudin di Desa Jalaksana Kuningan. Sudah satu minggu terakhir, dirinya beserta keluarga kembali memanfaatkan tungku dan kayu bakar untuk memasak guna memenuhi keperluan makan dan minum sehari-hari.

“Saya saat ini bingung mencari gas ke semua warung, tapi habis terus. Untung masih ada tungku dan kayu bakar di belakang rumah jadi bisa digunakan lagi untuk memasak sementara ketika gas isi 3 kg masih dirasa langka di pasaran. Saya sebenarnya pun terpaksa menggunakannya lagi,” kata Komarudin saat ditemui KaTer, Minggu (18/5/2014).

Kalaupun jika gas melon itu ada kata Komarudin, harganya sudah naik. Harga gas 3 kg bisa mencapai Rp 23 ribu dari harga normal yang biasanya Cuma Rp 16 Ribu. “Naiknya harga gas juga salah satu alasan kenapa kembali beralih menggunakan kayu bakar. Karena, bagi keluarga kami yang hanya sebagai petani dirasa sangat mahal. Terus terang saja, saya tidak sanggup membeli gas yang kian naik harganya,” ucapnya.

Hal serupa juga dilakukan warga Jalaksana, Yayah . Karena sulitnya mendapatkan gas melon saat ini, terpaksa harus membuat tungku agar bisa memasak. Kelangkaan gas menjadi kendala dan kesabaran yang harus dilalui oleh seluruh keluarganya, karena garus mencari ranting atau batang kayu yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi kayu bakar.

"Sebetulnya sih capek kalau harus keliling ke semua warung mencari gas. Karena, setiap warung bilangnya sedang kosong. Sedangkan saya tetap harus masak agar anak-anak bisa makan dan minum. Sehingga, terpaksa jalan satu-satunya pakai kayu bakar," keluhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kelangkaan gas terjadi di sejumlah daerah seluruh Kabupaten Kuningan yang tengah berlangsung hampir tiga minggu. Berbagai upaya pengajuan penambahan kuota kiriman gas dari Pemkab Kuningan kepada Pertamina telah diupayakan, namun kondisi di lapangan masih terjadi kelangkaan.

"Untuk bulan Mei ini, kami sudah mengajukan kepada Pertamina untuk penambahan pasokan kepada 11 agen yang ada di Kabupaten Kuningan masing-masing antara 1 hingga 4 LO (loading order). Sebagian besar sudah terealisasi. Mudah-mudahan kelangkaan gas di Kabupaten Kuningan bisa segera teratasi," ujar Kadisperindag Kuningan, Ucu Suryana.(AND)


Fishing