Aneka

Erosi Cisanggarung Ancam Pemukiman Warga

Sungai Cisanggarung meluap.

Kuningan (KaTer) - Puluhan hektare sawah dan sejumlah pemukiman warga di Kampung Nagrek Desa Galaherang Maleber terancam terkena erosi dari arus Sungai Cisanggarung yang kembali meluap. Pasalnya, pemukiman warga dan tempat ibadah seperti Mushola Darussalam serta lokasi sawah milik warga sangat berdekatan dengan sungai Cisanggarung.

“Saya khawatir apabila tidak ada penganggulangan dini, kejadian beberapa waktu lalu yang menghancurkan areal sawah warga akan kembali akibat terjadi akibat tergerus aliran Sungai Cisanggarung. Akhirnya, petani yang bakal memanen benih padi menjadi urung dilakukan karena sirna dilalap luapan sungai Cisanggarung,” ungkap Lurah Kampung Nagrek, Herman kepada KaTer, Jumat (7/3/2014).

Selain akan merusak hektaran sawah, erosi yang terjadi di sepanjang Sungai Cisanggarung juga mengancam pemukiman warga. Erosi yang terjadi akibat dorongan aliran Sungai Cisanggarung tersebut telah terjadi sejak lama. Erosi biasanya terjadi ketika musim hujan tiba. “Selain merusak lahan pertanian yang mencapai 20 hektare sawah, erosi sungai juga kini mengancam sejumlah rumah warga,” kata Herman.

Dia menjelaskan, rumah warga yang terdekat dengan sungai kini hanya berjarak kurang dari dua meter. “Kami khawatir jika hujan deras kembali terjadi, bisa-bisa rumah warga tersebut hanyut terbawa arus sungai,” katanya.

Sementara, pemilik rumah yang terancam erosi Sungai Cisanggarung, Sabur membenarkan bahwa rumahnya saat ini dengan kondisi sangat mengkhawatirkan. Hal itu karena jarak antara aliran sungai dengan rumahnya sudah sangat dekat. Kejadian pengikisan tanah di belakang rumah terjadi sejak dua bulan lalu. Namun, karena tidak ada penanganan khusus untuk mengalihkan aliran sungai. Akhirnya erosi itu memakan sebagian tanah di belakang rumah hingga mendekati bangunan rumah.

“Saya berharap pihak terkait bisa cepat tanggap untuk memberikan bantuan dan antisipasi supaya erosi yang terjadi saat ini tidak kembali meluas,” harapnya.(AND)


Fishing