Jum29032024

Last updateRab, 27 Mar 2024 3pm

bjb

Ekonomi

Kopma Days 2016, Tularkan Virus Koparesi

Pengurus Kopma Unpad berfoto bersama usai kegiatan.

Kuningan Terkini, Bandung - Helatan ke- 33 Kopma (koperasi mahasiswa) Unpad pada 10 Desember 2016 di Auditorium Bale Santika Unpad Jatinangor menimbulan gairah baru berkoperasi. Kegiatannya dironce seminar dan talkshow, menyedot 175 mahasiswa pegiat koperasi dari Unpad, maupun mahasiswa lain di Jawa Barat.

“Aku mau makin gencar tularkan virus koperasi. Cara berkoperasi yang baru”, kata Emran mahasisa UPI yang hadir bersama lima rekannya. “Inginnya rentenir alias lintah darat di segera dibasmi”, tambah Fahri asal Kabupaten Ciamis, salah satu rekan Emran.

Perhelatan yang penuh gairah, berhasrat kuat menumbuhkan sistem ekonomi koperasi baru, dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya, Kabid Koperasi Dinas KUKM Jabar, Hj. Elis Yatimah, Sugiarto, Wakil Rektor I Ikopin, Talkah Badrus, Assisten Departemen Kemenkop dan nara sumber, Agung Fajar (Sinkop), Rizal Ali W (Dekopin), dan Ferdian Yazid (TII), Deddy Satrya Prihadi (Tapp Market), serta Deliska Swagi selaku Ketua Forum Pengusaha Unpad.

Menurut Humas Kopma Unpad, Rini, hasil penelitian terkini, kalangan muda akan banyak tertarik pada kegiatan ekonomi berbasis koperasi, bila teknologi informasi dan komunikasi yang canggih dihadirkan. Keberadaan pegiat perkoperasian di Unpad diharapkan bisa memacu meningkatkan kinerja dan kualitas Kopm.

“Terbukti, usai pemaparan dari Sinkop, Dekopin dan TII, seakan kami tadi banyak dihampiri para peserta. Mereka mau tanya lebih jauh perkoperasian,” kata Rini menjelasknan.

Berbicara soal “cara baru” itu, Sugiarto, Ellis Yatimah, dan Talkah Badrus, di forum ini seakan meronce benang merah kebangkitan koperasi Indonesia setelah Bapak Koperasi Indonesia Bung Hatta, menekankan sejak dulu kala mendirikan republik ini.

“Koperasi harus besar dan bermanfaat langsung bagi rakyat,” seru Sugiarto dengan lantang.

Rencananya, pembaruan itu mulai dari aspek manajerial, orientasi, motivasi, marketing, dan penumbuhan goal serta nilai baru, harus dikocok ulang. Jumlah koperasi Indonesia sampai akhir tahun 2015 ada 212.135 unit, dengan catatan hanya 150.223 unit eksis, itu pun keberadaannya dihimpit antara sistem ekonomi kapitalistik maupun sosialis, malah diintimidasi neo liberalism.

”Ini tantangan kita dengan kegotongrotongan model baru berbasis IT,” kata Agung Fajar sambil menunjukkan konsep anyar KAKRI (Kartu Anggota Koperasi Republik Indonesia) yang banyak diperbincangkan pada helatan Kopma Unpad 2016. Oleh Rizal Ali W hari itu kembali dibedah keunggulan KAKRI, salah satunya sebagai jaringan data base anggota koperasi secara nasional.

”Cukup Rp 20 ribu per anggota per tahun. Dijamin KAKRI bermafaat untuk asuransi bila meninggal dunia akibat kecelakaan ada pembayaran 200%. Dan 100% jika meninggal akibat kecelakaan,” ujarnya.

Cara baru lainnya, Ferdian Yazid yang blak-blakan mewanti-wanti pentingnya transparansi dalam kegiatan berkoperasi. Pencegahan korupsi pada ranah koperasi amatlah penting. Semoga bisa memotivasi pegiat koperasi agar lebih clean, clear, and capable, terangnya.

Menutup reportase helatan ke-33 Kopma Unpad, tampaknya ada harapan baru, melahirkan cara baru berpikir dan bertindak menjalankan koperasi Indonesia - lebih membumi, dan menajam bagi ekonomi NKRI. “Setuju Kak, kalau itu yang mau dilahirkan di momentum ini. Segera, kami pedomani soal ini,” itu reaksi spontan Novita dan kawan-kawannya peserta helatan ini. (Harri Safiari/Shahadat Akbar).

Comments   

 
0 #3 Yolanda 2017-01-30 04:35
It's enormous that you are getting ideas from this
article as well as from our discussion made at
this time.

Take a look at my page Yolanda: http://banktara.co.id/halkomentar-146-tabungan-3684.html
Quote
 
 
0 #2 Bayu Trinurcahyo 2016-12-13 07:17
mwntaps
Quote
 
 
0 #1 Bayu Trinurcahyo 2016-12-13 07:16
pemuda berkoperasi
Quote
 

Add comment


Security code
Refresh


Fishing