Kuningan Terkini - Bupati Kuningan H. Acep Purnama memberikan Apresiasi atas keberhasilan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang surplus hampir satu miliyar atau sebesar Rp 941.997.000, dimana dana tersebut kembali disalurkan kepada 5.133 orang dalam bentuk kegiatan pemberian sembako, sunatan massal, santunan anak yatim, dan rutilahu, di GOR Ewangga, Senin (20/03/2017).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kuningan Drs. Deniawan, M.Si, menyebutkan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan diawali dengan program pengembangan Kecamatan (PPK) dari tahun 1998 hingga 2006, yaitu sebagai salah satu model pembangunan perdesaan partisifatif untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan.
“Untuk pendekatannya dilakukan dalam program pengembangan kecamatan (PPK) yang merupakan pemberdayaan masayarakat dengan membentuk kelembagaan masyarakat yang salah satunya Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat serta menjadi partisipatoir Development Agence,” terangnya.
Deniawan memaparkan, berdasarkan data rekapitulasi se-Kabupaten Kuningan dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan yang terserap sejak 1998 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp 174.050.000.000,- terdiri dari APBN Rp 144.367.500.000,- (DUB), APBD Kabupaten Rp 29.682.500.000,- (DDUB).
“Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) tersebut digunakan untuk kegiatan Fisik sebesar Rp 134.883.448.862,- untuk Sarana Irigasi 25 persen sebesar Rp 33.720.864.000,- . meliputi, Irigasi, TPT, DAM/Bendungan Air dengan jumlah proyek 234 lokasi,”jelasnya.
Sementara untuk sarana air bersih atau MCK 8 persen sebesar Rp 10.790.673.000,- meliputi Pipanisasi, MCK, dengan jumlah proyek 43 lokasi. Parasarana jalan 49 persen Rp 66.092.889.862,- meliputi, jalan dan jembatan sebanyak 334 Ruas Jalan Panjang Jalan 160.070 meter. Prasrana perdagangan 1 persen Rp 1.348.834.000,- untuk kios PKK dan Kios desa 2 lokasi. Prasarana Layanan Pendidikan 15 persen sebesar Rp 20.232.518.000,- meliputi SD, MI, TK, PAUD dengan 294 lokasi. Untuk layanan kesehatan 2 persen Rp 2.697.670.000,- meliputi Posyandu, Poskesdes sebanyak 374 lokasi.
Untuk kegiatan Non Fisik, lanjutnya, sebesar Rp 39.166.551.138,- berupa perguliran bagi kelompok yang mempunyaia usaha kecil menengah dengan memprioritaskan keberpihakan kepada orang miskin dan kaum perempuan baik UEP maupun SPP yang dikelola oleh unit Pengelola kegiatan (UPK).
“Pengelolaan dana bergulir yang dikelola UPK juga tidak terlepas dari napas pemberdayaan karena selain menyalurkan dana pinjaman kepada Kelompok. UPK juga berkewajiban melakukan pembinaan dan penguatan kapasitas kepada kelompok sehingga mereka mampu secara mandiri meningkatkan derajat hidup dankesejahteraan,” ujarnya.
Perkebangan UPK dalam mengelola Perguliran UEP/SPP di Kabupaten Kuningan sampai per-31 Desember 2016 sebut Deniawan, UPK mempunyai gedung sendiri sebanyak 21 UPK, Modal awal UEP/SPP Rp 39.166.551.138,- dengan jumlah penerima 1.835 kelompok.
“Asset UPK Saat ini berjumlah Rp 74.142.530.958,- terdiri dari Asset dana bergulir Rp 59.014.231.521,-. Asset lainnya Rp 15.128.299.431,- berupa gedung, kendaraan dan lainnya. Jumlah kelompok sebesar 2.157 atau 20. 525 orang penerima manfaat. Adapun jenis kelo,pok penerima pergulira, Aneka usaha (UKM) 675 kelompok, Usaha Bersama 26 kelompok, Usaha lainnya 1.456 kelompok,” sebut Deniawan.
Kemudian, dari kegiatan usaha ekonomi produktif dan simpan pinjam kelompok perempuan yang dikelolanya, untuk tahun 2016, masih kata Deniawan, UPK se-Kabupaten Kuningan mendapatkan Surplus sebesar Rp 6.842.141.859,- dan dari surplus tersebut dialokasikan untuk kegiatan dana sosial sebesar Rp 941.997.000,-
Sementara, Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, Pemerintah Daerah akan terus berupaya memberikan perhatian terhadap peningkatan kinerja UPK dan asset Eks PNPM Mandiri Perdesaan terutama dana perguliran UEP- SPP Baik Pembinaan, maupun upaya adanya regulasi dari Pemerintah yang mengatur tentang UPK.
“Semoga UPK se-Kabupaten Kuningan tetap mendukung Pemerintah Daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Kuningan,” tandasnya. (l.hakim)