Jum29032024

Last updateRab, 27 Mar 2024 3pm

bjb

Sosial

Transmigrasi, Prioritaskan Petani Penggarap

Transmigran asal Kuningan berfoto bersama dengan anggota DPRD dan Kadisnakertransos beserta jajarannya.

Kuningan (KaTer) - Bagi sebagian orang, bertransmigrasi mungkin tak terpikirkan karena harus meninggalkan kampung halaman, jauh dengan sanak keluarga dan mulai kehidupan baru di daerah lain. Namun, bagi dua orang transmigran asal Kuningan yang diberangkatkan empat bulan lalu oleh Dinsosnaker bersama 15 kepala 52 jiwa keluarga ke daerah lokasi transmigrasi di Desa Kedataran Kecamatan Maje Kabupaten Kaur Provinsi Jambi merasa kerasan berada didaerah transmigrasi.

Kedua transmigran adalah Dadan Wardani asal Desa Cigadung Cigugur dan Cecep Dadang Warga Desa Cineumbeuy Lebakwangi. Kini mereka mempunyai rumah semi permanen dengan luas 20 x 50 meter persegi ditambah pekarangan, lahan garapan 1000 meter dan jatah hidup selama satu tahun dengan pemberian sembako dari pemerintah. Dekat dengan pasar, sumber air bersih memadai dan akses jalan raya yang dekat dekat.

"Alhamdulilah, kehidupan di transmigrasi justru lebih baik dibanding waktu kami tinggal di desa kelahiran dengan memiliki rumah dan tanah garapan," ujar Dadan Wardani kepada KaTer, Selasa (29/4/2014).

Situasi di tempat yang baru kata Dadan, tak jauh beda dengan suasana daerah Kuningan. Seperti adanya lahan pertanian, puskesmas, sekolah dasar, dan sarana ibadah. "Tadinya saya takut ngga betah disana, eh pas udah disana ternyata betah," katanya.

Kepulangan ke Kuningan saat ini terang Dadan, karena ada keperluan keluarga. Jika telah selesai akan kembali lagi kesana. Karena, anak istrinya pun betah disana. Sedangkan Cecep, ia pulang kampung untuk menghadiri pernikahan keponakannya.

Sementara, Kadis Nakertransos Kuningan, H Dadang Supardan mengatakan, bertransmigrasi itu bukan berarti dibuang. Tapi hijrah untuk kehidupan yang lebih baik. "Sebelum para transmigran dikirim, kami telah mengecek lokasi dulu. Apakah layak atau tidak. Ternyata, setelah dicek memang di Jambi layak," jelasnya.

Setiap tahun lanjut Dadang, Disnakertransos menargetkan 15 kk untuk bertransmmigrasi dengan kriteria lulusan sekolah dasar, umur dibawah 50 tahun dan berpengalaman sebagai petani penggarap. "Pprogram transimgrasi ada setiap tahun. Tetapi kuotanya terbatas, harus menunggu daftar tunggu dulu," terangnya.

Sementara, anggota DPRD yang menangani masalah transimgrasi, H Ending Suwandi mengingatkan, para transmigran diharapkan mematuhi aturan pemerintah setempat, rajin, ulet dan membiasakan menabung untuk masa depan.

"Apa yang diberikan pemerintah disana, ikuti aturannya dan mengayomi lingkungan. Perlihatkan kepada warga disana bahwa orang Kuningan itu ramah dan pekerja keras agar menjadi transimgran yang sukses," pungkasnya.(AND)

Add comment


Security code
Refresh


Fishing