Fishing

Tradisi Saptonan, Warisan Budaya Kuningan

Wisata

Tradisi Saptonan, Warisan Budaya Kuningan

Saptonan

Kuningan Terkini - Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara Saptonan dan panahan kembali digelar seusai rapat paripurna Istimewa harjad Kuningan ke 518. Bedanya, biasanya digelar di lapangan kertawangunan, kali ini digelar dilapangan jalan baru Ancaran, Kamis (01/09/2016).

Sebelum acara dimulai, Bupati Kuningan Acep Purnama berangkat dengan menaiki kereta kuda menuju lapangan. Ia pun disambut dengan parade berkostum kerajaan dari tiap-tiap Kecamatan. Nampak juga pejabat lain, seperti Kapolres Kuningan AKBP M Syahduddi, SIK, Dandim 0615 Kuningan Letkol. Inv. Arief Hidayat, SIP, Kadisparbud Kuningan Tedi Suminar dan pejabat lainnya.

Meski dibawah terik matahari yang cukup menyengat, para peserta saptonan pun beraksi. Mereka menunggangi kuda demgan berlari sambil memegang tombak, untuk dimasukkan ke sebuah lubang yang terdapt di dalam ember berisi air, yang digantung di atas tiang bambu. Salah seorang peserta Saptonan, Topik menungkapkan, dirinya mengalami kesusahan saat saptonan. Karena harus menunggamgi kuda dengan cepat sambil menombak ember.

"Pegang tombaknya susah ditambah harus menombak ember yang digantung di atas bambu. saya sudah dua kali ikutan saptonan, tantangannya ya kita jatuh dari kuda," tuturnya.

Sementara, Kadisparbud Kuningan, Tedi Suminar menjelaslan, Saptonan merupakan olahraga ketangkasan berkuda. Pagelaran saptonan ini merupakan warisan budaya Kuningan dan harus dilestarikan.

"Kerajaan Kuningan pada saat itu, selalu melakukan olahraga berkuda sambil membawa tumbak yang diarahkan kepada ember berisikan air. Jika mengenai lobang ember, itulah sebagai pemenang," ujarnya.

Usai saptonan dilanjut dengan kegiatan Panahan. Bupati Kuningan Acep Purnama pun mencoba memanah wayang yang sudah berdiri di tengah lapangan, yang juga diikuti oleh beberapa peserta. (L.hakim)


Fishing