Pemerintahan

Dinilai Tidak Tanggap, Ini Kata Lurah Winduherang

Lurah Winduherang saat berkunjung ke kelurahan Cipari.

Kuningan Terkini - Adanya reaksi masyarakat yang menilai pihak kelurahan Winduherang tidak sigap dalam menyelesaikan perrsoalan limbah kotoran sapi, dibantah Lurah Winduherang, Aminudin. Menurutnya, pihak Kelurahan sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencari solusi terbaik untuk mengatasi limbah kotoran sapi tersebut.

“Reaksi masyarakat atau warga yang mengkritik kinerja saya beserta staf, itu merupakan hal biasa dan saya anggap itu wajar. Karena, setiap orang memiliki hak untuk mengutarakan pendapatnya,” kata Lurah Winduherang, Aminudin, Jum’at (22/12/2017).

Baca berita sebelumnya : http://kuninganterkini.com/pemerintahan/7718-dua-tahun-memimpin,-lurah-winduherang-disorot.html

Dikatakan, Ia memaklumi apa yang dirasakan masyarakat saat terkait persoalan limbah sapi. Perlu diketahui, pihak kelurahan tidak diam untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasinya. Contohnya, pada tanggal 11 Desember 2017, Ia bersama dua stafnya, sudah bersilaturahmi ke Kelurahan Cipari untuk koordinasi bersama mencari solusi dan pemecahan masalah limbah kotoran sapi tersebut,. “Kami pun membawa surat yang ditujukan untuk Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur dan Koperasi Karya Nugraha,” ucapnya.

Inti dari surat tersebut sambung Amin sapaam akrabnya, Pemerintah Kelurahan Winduherang meminta dengan tegas dan cepat untuk secepatnya mencari solusi persoalan limbah kotoran sapi yang dengan sengaja di alirkan ke winduherang ketika turun hujan. “Kami meminta agar persoalan kotoran sapi ini segera dicarikan solusinya. Ini sifatnya sudah mendesak, karena akibat limbah kotoran sapi tersebut telah merusak lingkungan, ikan yang dipelihara warga pada mati, termasuk tumbuhan juga banyak yang mati,” jelas Amin.

Sementara terkait Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang lokasinya tepat di depan kantor kelurahan tutur Amin, hal ini juga sudah dibahas dengan beberapa tokoh masyarakat. “Muhun eta oge tos janten pembahasan sareng tokoh masyarakat, bade di pindahkeun,” kata Amin dengan logat sundanya.

Rencananya terang Amin, tahun 2018 nant, TPSS akan dipindahkan kesebelah barat, kebetulan ada warga yang menyediakan tempat untuk dijadikan TPSS. Status tanah tersebut hibah atau di sewakan, nanti akan didiskusikan. Untuk sementara, TPPS akan menggunakan box container bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup.“Minimal tidak akan berantakan sampai ke jalan dan menimbulkan aroma bau tidak sedap. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat, sehingga semua Pekerjaan Rumah yang belum terealisasi, mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan baik.”tutup Amin. (Han)


Fishing