Fishing

Kemenlu Dukung Uniku Go Internasional

Pendidikan

Kemenlu Dukung Uniku Go Internasional

Kemenlu Dukung Uniku Go Internasional

Kuningan Terkini - Kemenlu (Kementrian Luar Negeri) RI mendukung kampus Uniku (Universitas Kuningan) untuk lebih maju hingga ke tingkat internasional. Hal itu diungkapkan langsung Sekretaris Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI Sudirman Haseng, saat menghadiri acara Public Discussion Hubungan Bilateral RI-RRT tentang Tantangan dan Way Forward di Gedung Student Centre Imam Hidayat Uniku, Senin (4/12/2017).

“Kami mendukung semangat Uniku untuk go internasional. Semangat ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kerjasama dengan Tiongkok, khususnya dalam memperkuat hubungan antar masyarakat,” ucap Sudirman.

Uniku kata Sudirman, memiliki modalitas penting untuk mendorong kerjasama itu. Uniku telah memiliki MoU kerjasama dengan Setditjen Kerja Sama ASEAN Kemenlu untuk pendirian Pusat Studi ASEAN (PSA), serta MoU kerjasama dengan Universitas Thailand dan Malaysia.

“Bahkan, MoU serupa dapat dikembangkan Uniku dengan Tiongkok yang saat ini telah menjadi salah satu tujuan bagi pelajar di Indonesia. Tercatat pula sekitar 14.000 pelajar Indonesia melanjutkan pendidikan di RRT, jumlah beasiswa RRT yang ditawarkan kepada Indonesia dari tahun ke tahun juga terus meningkat, dan hal ini menunjukan hubungan kerja sama antar masyarakat juga semakin menguat,” katanya.

Tak hanya itu lanjutnya, Kemenlu senantiasa membangun sinergi dengan kalangan akademisi untuk multi-track, diplomacy, guna membangun pemahaman yang lebih baik mengenai kerjasama bilateral yang dikembangkan RI-RRT. Upaya serupa telah dilakukan oleh Direktorat Astimpas di berbagai universitas di Jawa Barat seperti UNPAD, Universitas Katolik Parahyangan, dan UNPAS Bandung.

Rektor Uniku Dr Dikdik Harjadi MSi menuturkan, hubungan RI-RRT suatu hal yang amat penting, baik bagi Indonesia maupun RRT itu sendiri. Hubungan bilateral RI-RRT yang pernah membeku sepanjang order baru kini nampak semakin meningkat, bahkan RRT merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia.

“Mengingat kedua negara ini memiliki kondisi nasional dan tingkat pembangunan ekonomi yang berbeda, maka diharapkan hubungan kerjasama Indonesia dan RRT harus ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menghormati, saling menguntungkan (mengingat neraca perdagangan Indonesia dengan RRT yang masih defisit) dan berdasarkan dukungan sumber daya, iklim investasi, serta struktur ekonomi dari kedua negara,” bebernya.

Sementara, Wakil Bupati Kuningan Dede Sembada menilai positif kegiatan itu, walaupun mungkin tidak terlalu berpengaruh terhadap daerah Kabupaten Kuningan. Kalaupun ada, mungkin pengaruhnya sangat sedikit.

“Sebagaimana kita ketahui, hubungan bilateral antara RI-RRT selalu mengalami pasang surut, terutama terkait dengan kebijakan politik luar negerinya. Tetapi yang harus kita garis bawahi disini, bahwa pada era globalisasi saat ini kita tidak dapat menghindari terjadinya alkulturasi pada semua sektor kehidupan baik ekonomi, budaya, maupun sosial,” katanya.

Melihat kondisi tersebut kata Desem sapaan akrabnya, tentunya akan memiliki dampak terhadap keberadaan sebuah bangsa, apakah mampu bertahan ataukah justru tergerus oleh peradaban bangsa lain. “Apabila kita memiliki jati diri dan kharakter yang kuat, saya yakin kita akan mampu bersaing dan memiliki pondasi yang kuat dalam mempertahankan jatidiri sebagai bangsa. Tetapi sebaliknya, kita hanya akan menjadi penonton saja terhadap perkembangan kemajuan peradaban tanpa memberikan kontribusi yang baik,” pungkasnya. (yan)


Fishing