Fishing

Jadi Ketua Tim Pemenangan, Aher Dinilai Tidak Etis

Politik

Jadi Ketua Tim Pemenangan, Aher Dinilai Tidak Etis

Keluarga Besar Nasionalis Jabar berfoto bersama seusai peringatan hari lahirnya Pancasila.

Bandung (KaTer) - Pernyataan hampir senada diungkapkan dua tokoh nasionalis Eka Santosa, Koordinator Keluarga Besar Nasionalis Jabar, dan Andreas Parera, Tim Pemenangan Jokowi-JK terkait posisi Ahmad Heryawan (aher), Gubernur Jabar yang baru-baru ini (29/5/2014) menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo Hatta di Jabar.

“Patut kita pertanyakan dimana posisi Ahmad Heryawan (Gubernur Jabar) saat ini. Sebenarnya ia adalah milik warga Jabar. Keberpihakannya selaku Ketua Tim Pemenangan Capres dan Cawapres Prabowo - Hatta pada pilpres 2014, secara etika politik sudah tak pantas. Pantasnya ia undur diri. Ada 9 kepala daerah yang akan ia pengaruhi dengan manuvernya. Hati-hati dengan ini,” ucap Eka Santosa di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung saat peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 1945 (1/6/2014).

Malam peringatan yang dihadiri ratusan orang dari berbagai latar belakang sosial politik, dan lintas partai, diantaranya menyimak pidato dua akademisi, Dr. Mame Sutoko, Rektor Universitas Widyatama Bandung, dan Dr. Pius Sugeng, Wakil Rektor Universitas Parahiyangan Bandung. Intinya, akademisi ini menyatakan bahwa ideology Pancasila mutlak dijadikan panutan bernegara dan berbangsa sampai kapan pun.

“Tak ada keraguan sedikit pun atas keampuhan sari pati ideologi Pancasila dari Ir Soekarno presiden pertama kita. Globalisasi, tameng ampuhnya, ya Pancasila,” papar Mame Sutoko dalam salah satu cuplikannya. Malam peringatan kelahiran Pancasila 1 Juni 2014 di GIM dimanfaatkan Abdy Yuhana selaku panitia mendeklarasikan Gerakan Rakyat (Gerak) Jokowi Presiden.

“Pilihan kami untuk Jokowi – JK sudah merupakan keharusan dan ini ternyata diikuti oleh ribuan relawan lainnya di 27 kota dan kabupaten Jabar," kata Abdy Yuhana  diamini Roy Jinto, Relawan Sahabat Buruh Jokowi, termasuk Priston, dan seniman Asep Berlian selaku teaterawan yang menyumbangkan monolog memukau tentang eksistensi Pancasila malam itu.

Andreas Parera dalam paparannya menyatakan kesegaran dan relevansi ideologi Pancasila yang lahir 69 tahun lalu, masih dirasakan. Menurutnya, tak terbayangkan, bila tanpa Pancasila, hari ini kita sudah berpisah karena agama, primordialisme, perbedaan budaya, dan semacamnya.

“Harus kita cermati dan tadi saya sudah katakan. Dugaan penyimpangan dair Gubernur Jabar, Aher yang menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Jabar, independensinya dipertanyakan. Jabatan gubernur itu harusnya tak diganduli hal-hal politik praktis yang tidak etis tadi. Kami terus pantau kondisi khusus ini,” kata Andreas Parera saat menjawab opininya tentang posisi Gubernur Jabar yang terbilang khusus pada Pilpres 2014. (Harri Safiari)


Fishing