Fishing

Sekilas Ekowisata dan Budaya Alam Santosa

Wisata

Sekilas Ekowisata dan Budaya Alam Santosa

Ekowissata dan Budaya Alam Santosa

Bandung (Kuningan Terkini) - Kawasan seluas 4,5 ha di utara LP Sukamiskin Bandung (sekitar 3 Km) sampai dengan tahun 2009, menurut Eka Santosa, Pangaping BOMA Jabar merupakan salah satu biang longsor dan banjir di area Arcamanik Bandung Timur. Hingga saat itu, kawasan ini terbilang “rusak ekosistemnya”. Daerah berketinggian sekitar 700 m dpl secara kasat mata kala itu masih tandus (gersang).

”Pokoknya terbengkalai. Kondisi sosial-ekonomi warga setempat juga memperihatinkan. Proyek JICA (Japan International Cooperation Aid) dengan berbagai bantuannya selama bertahun-tahun pernah gagal disini” jelas Eka Santosa mendeskripsikan kawasan ini saat dahulu.

Usai berdinas di DPR RI (2004 – 2009), bersama masyarakat adat se-Jabar dengan bekerjasama warga setempat, bertahap memperbaiki tata lingkungan dan pola kehidupan sosial-budaya. Tanah gersang dihijaukan dengan tanaman keras termasuk aneka pohon langka di tatar Sunda.

“Sumber mata air yang hampir habis digerus menjadi tambang batu temple, segera diselamatkan”, jelas Eka menyoal rintisan penataan ulang lingkungan-hidup di Pasir Impun.

Perihal mata air yang hampir hilang di Pasir Impun, kini muncul kembali dan airnya bisa digunakan untuk ribuan warga setempat. “Sebelum saya menganjurkan menata ulang lingkungan hidup kita yang rusak di Jabar dan Nusantara, mungkin ini bukti nyatanya dulu perlu dinikmati bersama. Disini saya jadikan laboratorium tata ulang lingkungan hidup”, kata Eka Santosa yang sejak 2010 menjabat sebagai Ketua Forum DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum.

Kini di Alam Santosa telah berdiri sejumlah miniatur rumah adat Jabar, aula berarsitektur Julang Ngapak khas Sunda berkapasitas maksimal 400 orang, teater terbuka, dan fasilitas budaya lainnya. Alam Santosa kini sudah menjadi salah satu aikon wisata lingkungan dan budaya di Bandung Timur. (Harri Safiari)


Fishing