Aneka

LSM Akar Tanggapi Galian Batu Cileuleuy

Galian batu di Cileuleuy

Kuningan Terkini - Soal pernyataan aktivis Komunitas Hijau Kuningan, Avo Jurhatono beberapa waktu lalu mengenai aktivitas galian batu di Desa Cileuleuy Cigugur mendapat tanggapan serius dari LSM Akar Kabupaten Kuningan. Maman Mejique selaku Ketua Akar Kuningan mengakui bahwa di Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur tidak termasuk TNGC dan kawasan lindung. Tapi bukan berarti boleh diobrak-abrik semaunya.

“Memang bukan kedua-duanya, tapi bukan berarti boleh diobrak-abrik semaunya, karena ada aturannya. Yang punya tanah luas juga banyak, tapi untuk bikin apa-apa diatasnya kan harus seizin pemerintah setempat dan peraturan yang berlaku,” kata Maman belum lama ini, Jumat (3/10/2014).

Dikatakan, sebetulnya Kuningan sudah cukup lengkap. Predikat punya sebagai kabupaten konservasi, prestasi punya, program lingkungan banyak, serta produk hukum yang berpihak ke lingkungan juga ada. Hanya implementasinya saja yang kurang.

“Ditambah lagi dengan orang yang berusaha menyiasati peraturan tersebut. Jadinya ya semua usaha terhadap perbaikan lingkungan akan sia-sia belaka,” katanya.

Sementara secara terpisah, Ketua GMNI Kuningan Meli Puspita tidak terlalu banyak menyikapi persoalan galian Cileuleuy. Secara organisasi, GMNI hendak melayangkan surat terbuka ke bupati kaitan dengan masalah tersebut. GMNI menyikapi persoalan yang berkaitan dengan kelestarian Gunung Ciremai secara umum, salah satunya musibah kebakaran yang kerap melanda.

“14 Oktober 2004 lalu, gunung ini ditetapkan sebagai Taman Nasional Gunung Ciremai melalui SK Menhut RI No.424/Menhut II/2004. Namun, penetapan status taman nasional tersebut ternyata kami nilai tidak cukup mampu menjaga gunung dengan baik,” ungkapnya.

Dia menuturkan, hal ini dapat dilihat dari histori kebakaran gunung yang terus meningkat setiap tahunnya. Diakhir September ini tercatat sudah lebih dari 4 kali dalam sepekan terjadi kebakaran hutan di area TNGC. Musibah tersebut mengakibatkan puluhan hektar lahan hutan terbakar.

“Seperti yang kita ketahui BTNGC memiliki polisi hutan untuk menjaga wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai. Untuk itu, kami berharap pengamanan dan pelestarian gunung dapat ditingkatkan lagi agar kebakaran hutan dapat diminimalisasi,” harapnya.(AND)


Fishing