Ekonomi

Premium Langka, Antri Hingga Tengah Malam

Premium Langka, Antri Hingga Tengah Malam

Kuningan Terkini - Antrian panjang kendaraan pengguna BBM bersubsidi jenis premium, masih terus terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU) di Kuningan. Bahkan antrean panjang terjadi dari pagi hingga malam hari sekitar pukul 00.00 WIB. Hal ini akibat adanya pengurangan pasokan BBM bersubsidi dari ketentuan kuota.

Puluhan mobil kendaraan pribadi maupun angkutan kota dan ratusan motor rela antri panjang untuk membeli bensin maupun pertamax di sejumlah SPBU seperti Bandorasa, Cijoho, Ciloa, Cirendang, Ancaran dan SPBU lainnya.

Dalam antrian tersebut tampak bergantian dari satu SPBU bergeser ke SPBU lain. Karena, pada waktu yang bersamaan tidak semua SPBU mempunyai stok BBM bahkan sampai kehabisan BBM seperti di SPBU Cirendang dan Kuningan kota yang sudah tampak tutup.

Petugas kepolisian setempat juga turut diterjunkan untuk mengamankan lokasi penjualan BBM agar keamanan tetap terkendali. Hal tersebut sebagai upaya untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan warga saat mengantri pembelian BBM di SPBU.

“Saya tadi sudah antri di SPBU Cirendang, setelah hampir mendapat giliran pengisian, eh ternyata habis kemudian ke SPBU Ciloa,” kata Dindin, salah seorang pengendara motor yang tengah antri di SPBU Ciloa kemarin malam, Minggu (24/8/2014).

Sementara itu, Iman salah seorang pengelola SPBU depan SMPN 1 Kuningan mengatakan, saat ini di SPBU terjadi pengurangan jatah premium akibat adanya pembatasan dari Pertamina.

“Ada pembatasan kiriman dari Pertamina. Dari biasa per hari 16.000 liter sekarang hanya 8.000 liter. Dengan adanya pembatasan otomatis bensin cepat habis,” kata Iman.

Agar tidak terjadi gejolak, pihaknya memberlakukan aturan yakni kendaraan roda dua maksimal membeli Rp 20 ribu. Sedangkan untuk roda empat maksimal Rp 100 ribu. Cara seperti ini cukup efektif. Karena kendaraan yang mengisi BBM jenis premium bisa terbagi meski tidak semuanya. Ketika dikirim 16 ribu liter kebutuhan sudah cukup sehingga dalam waktu sehari habis. Namun dengan dibatasi dalam waktu empat jam sudah habis.

“Ini kebijakan dari Pertamina, kami hanya mengikuti. Meski sebenarnya rugi karena tidak bisa menjual dalam jumlah banyak,” pungkasnya.(AND)


Fishing