Politik

Pengamat: dr Toto Terancam 20 Tahun Penjara

dr Toto Taufik Kosim

KUNINGAN TERKINI– Pernyataan melakukan suap saat mengurus izin operasional Rumah Sakit KMC milik Calon Bupati Kuningan No Urut 1, dr Toto Kosim, dinilai oleh pengamat politik Rio Kencono, sangat merugikan Paslon SenTosa.

“Jika dalam bertinju, gaya dari SenTosa itu tipe Infighter. Menyeruduk dan terus menyerang. Hanya sayangnya, serangan dari Sentosa ini sangat membabi buta. Kurang dipoles. Akhirnya saya nilai sering kali mereka terkena counter attack yang dapat menurunkan angka elektoral mereka,” beber Rio.

Dua isue terakhir yang disarangkan oleh Paslon SenTosa untuk melemahkan Petahana, seperti isue politik dinasti dan isue suap, dinilai oleh peneliti dari Kuningan Institute ini, merugikan dirinya sendiri. Sebab efek dari isue tersebut selalu berbalik arah kepada dirinya sendiri.

Isue politik dinasti, seperti pernah disampaikan oleh Ilham Ramdani sebelumnya Cawabup Yosa Octora, jika menang dinilai akan menerapkan politik dinasti, mengingat kedua orang tuanya merupakan Anggota DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Barat. Yang paling merugikan, masih kata Rio adalah isue suap.

Menurut pria jebolan Magister Akuntansi tersebut, pengakuan isue suap yang disampaikan oleh dr Toto, meski dinilainya untuk mendapatkan simpatik serta citra dari masyarakat, tetapi bisa menjerumuskannya ke kasus pidana.

“Jika suap itu dilakukan kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara, masuk dalam UU No 20 tahun 2001, tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi. Karena suap adalah kesepakatan kedua belah pihak. Yang menyuap atau disuap sama-sama terlibat secara aktif dalam pelanggaran hukum. Hukumannya juga sama beratnya. Bisa dihukum kurungan penjara hingga 20 tahun,” sebut Rio.

Seperti saran Kepala Kejaksaan Negeri Kuningan, sesuai perintah dari Mahkamah Agung dugaan kriminal yang dilakukan oleh setiap orang peserta pilkada, tidak akan ditindak hingga selesainya masa pilkada. Maka itu, sebelum berlarut-larut, Rio menyarankan dr Toto sebaiknya memberikan klarifikasi atas pernyataanya melakukan suap saat mengurus izin operasional Rumah Sakit KMC miliknya.

“Jika statment tersebut hanya gimmick atau politik pencitraan, tapi sebenarnya dia tidak melakukannya, sebaiknya segera lakukan permohonan maaf secara terbuka. Karena saya lihat, Pak Toto, tidak menyebutkan dia menyuap siapa. Tapi jika Ia melakukan, segera saja sebutkan dia menyuap siapa. Ini untuk mempermudah kejaksaan ataupun kepolisian untuk melakukan pemeriksaan pasca pilkada nanti,” tutur pria berkacamata itu.

Rio menyarankan kepada seluruh paslon, dalam melakukan agitasi dan propaganda harus di kemas secara apik. Tidak malah menebar hoax, atau menimbulkan konflik ditengah masyarakat. Dikutip dari pernyataan LSI, satu cara yang ampuh untuk mengalahkan Petahana adalah membuat tsunami politik. Seperti membuktikan Petahana melakukan korupsi.

“Jika tujuannya adalah itu (membuktikan korupsi,red), maka harusnya disertakan bukti konkret. Apalagi, Pak Toto mengakui dia turut serta melakukannya. Namun, saya hanya ingatkan, yang memberi dan menerima sama-sama akan ditindak jika terbukti,” tutupnya./Han


Fishing