Wed11122024

Last updateWIB3_TuePMWIBE_December+0700RDecPMWIB_1PMthWIB1733834623+07:00TuePMWIBE

Kesehatan

Cegah HIV dengan Iman dan Pola Hidup Sehat

Citra Salsabila

Penulis: Citra Salsabila (Pegiat Literasi)

Kuningan Terkini - Kesehatan jiwa dan pikiran menjadi idaman bagi siapapun. Berdampak pada kualitas dan ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menjadi energik, sehat, ditambah pikiran jernih hidup akan bahagia. Namun, tak semua orang bisa seperti itu. Adakalanya diuji dengan sakit, ataupun musibah lainnya.

Seperti yang terjadi di daerah Kuningan, Jawa Barat, angka kasus penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) secara kumulatif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat sebelumnya sebanyak 12 persen, dan tahun ini tercatat 34 persen. Hingga saat ini belum diperjelas alasan peningkatannya.

Menurut Ketua LSM Petik Kuningan, Adang Sumbada terhitung sejak tahun 2020 hingga Juni 2022 terdapat 157 orang yang HIV reaktif. Hanya saja, siapa saja orangnya haruslah dijaga privasinya. Hal ini merupakan kerja sosial kemanusiaan. Hal ini membuat pemerintah bertindak cepat ke tengah masyarakat agar tidak semakin meluas.

Menurut Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kuningan, Asep Susan Sonjaya menyatakan pihaknya melakukan sosialisasi di tempat hiburan malam, agar para pekerja disana bisa mendapatkan edukasi masalah HIV sehingga mereka bisa menjaga diri dari penularan. Tak lupa kepada pekerja perempuan maupun ibu rumah tangga untuk tetap menjaga kesehatan dan setia pada pasangan.

Kasus meningkatnya HIV bukanlah semata-mata karena hubungan terlarang, melainkan diawali dari pergaulan bebas yang tengah mencedari masyarakat. Hak kebebasan berperilaku yang kebablasan menjadikannya runtuhnya benteng pertahanan diri. Antara laki-laki dan perempuan tak terbatas dalam segala aspek, menjadi pemicunya, salah satunya.

Lebih dari itu, tak kuatnya keimanan dalam setiap individu. Keimanan hanya dipupuk dengan ibadah saja, tetapi tidak disertai ketakutan kepada Sang Pencipta, Allah Swt. Ya, mengerjakan ibadah sebatas menggugurkan kewajiban, bukan dijadikan sebagai penopang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Kuatkan Iman dan Pola Hidup Sehat

Menurut Ronald Jonathan, dokter peduli HIV/AIDS, menilai bahwa mencegahnya bisa dengan berperilaku seks yang aman, salah satunya menggunakan alat kontrasepsi. Karena informasi berkenaan dengan HIV sudah banyak, dan pasti sudah diketahui. Hanya informasi tersebut tidak diiringi dengan kesadaran atau perubahan perilaku. Faktanya tidak sebatas edukasi saja kepada masyarakat, karena kasus HIV terus meningkat atau masih saja berulang. Lantas apa penyebab sebenarnya?

Menurut Direktur Siyasah Institute, Iwan Januar, penyebab masih adanya HIV, dikarenakan masyarakat hari ini yang serba masif, serba dibolehkan, dibebaskan. Seperti hotel-hotel yang mudah mengizinkan check in, kos-kosan pula mudah mengizinkan. Ditambah konten pornografi banjir di internet dan film-film. Tentu ini menjadi simultan bagi mereka.

Artinya, sulit mengurangi kasus HIV. Belum lagi, pemberantasan penularan infeksi HIV selalu dikembalikan kepada pemahaman dan kesadaran kesehatan reproduksi, dan mengampanyekan seks aman sebagai cara untuk mencegah penularan infeksi yang hingga kini belum ada obatnya. Ini juga belum solusi, karena ternyata ini termasuk sudut pandang yang keliru.

Sudut pandang inilah yang semakin memperparah keadaan. Wajar saja akan terus berulang setiap tahunnya. Maka, Islam datang aturan yang sempurna dan paripurna. Bukan terbatas persoalan ibadah mahdhoh, tetapi mengatur tatanan kehidupan manusia, apalagi pergaulan laki-laki dan perempuan.

Sehingga, ada tiga hal yang harus menjadi perhatian dalam memberantas kasus HIV meningkat. Pertama, ketakwaan individu. Ketakwaan ini perlu dipupuk setiap waktu, dengan menghadiri kajian-kajian keilmuan seputar aturan Islam. Ataupun hubungan dengan Allah Swt. yang semakin dekat, sehingga memiliki rasa ketakutan, ketika melanggar aturan-Nya.

Kedua, kontrol masyarakat. Tentu begitu penting, karena masyarakatlah yang akan melakukan amar ma'ruf nahi munkar ketika ada yang melakukan maksiat. Seperti menasihati kepada orang-orang yang sedang berpacaran, tidak mengizinkan antara laki-laki dan perempuan bercampur baur. Ketiga, kontrol negara.

Caranya bisa dengan membuat regulasi yang menutup semua celah keharaman sekaligus menguatkan ketakwaan setiap individu rakyat agar tetap dalam ketaatan aturan Allah Swt. Dan memberikan hukuman bagi pelaku zina itu dicambuk seratus kali (yang masih perawan), serta akan dirajam sampai mati jika pelaku sudah menikah. Itu semua dilakukan agar tidak adanya perzinahan, dan mencegah kasus HIV.

Selain itu, individu harus melakukan pola hidup sehat. Bisa dengan berhati-hati ketika menggunakan jarum suntik, harus yang steril dan baru. Atau ketika donor darah, harus diperhatikan kesehatan pendonor dan resipien-nya. Dan sebagainya. Karena HIV bisa dicegah dan dihindari, selama ada kesadaran dari individu, ketegasan masyarakat dan negara (penguasa).

Wallahu'am bishshawab

Add comment


Security code
Refresh


Fishing