Pemerintahan
Murak Tumpeng Warnai Tradisi Babarit
- Detail
- Diterbitkan pada Selasa, 30 Agustus 2022 01:18
- Ditulis oleh Admin
- Dilihat: 7916
Kuningan Terkini - Tradisi Babarit yang sarat dengan nilai filosofi sebagai wujud syukur, menjaga alam, indahnya berbagi dan mendoakan para leluhur, kembali digelar di Depan Pendopo Kuningan, Minggu (28/08/2022). Ribuan masyarakat Kuningan tumpah ruang menyaksikan Tradisi Babarit yang khas dengan sawer air empat penjuru, tumpeng dan gamelan diiringi tarian.
Tradisi Babarit terasa sakral dengan iringan gamelan dan kacapi suling, diselingi Musik Tarawangsa, serta dipadukan dengan penari yang mengambil air dari baki berisi mayang jambe untuk diserahkan ke Bupati. Suasana semakin meriah saat Bupati menyipratkan air kepada masyarakat Kuningan yang hadir memadati seputar Pendopo Kuningan.
Tradisi Babarit diteruskan dengan murak tumpeng oleh Bupati bersama Wakil Bupati Kuningan dan dibagikan kepada unsur Muspida, ketua DPRD Kuningan dan Sekda. Selanjutnya, Babarit dilanjutkan dengan murak dan berbagi Tumpeng kepada masyarakat Kuningan.
Menurut Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH, MH, tradisi babarit merupakan bagian wujud syukur kepada Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Agung atas nikmat yang telah diturunkan. Sekaligus mendoakan para pendahulu/karuhun yang telah pulang kerahmatullah, atas darma bhaktinya.
“Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke, artinya ada dahulu ada sekarang, tak ada dahulu tak ada pula sekarang,” katanya.
Babarit kata Acep, memiliki nilai filosofi, tradisi, budaya untuk menjaga alam dan memiliki kepekaan sosial. “Semoga Kuningan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT dan menjadikan Kuningan sebagai daerah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, daerah yang subur dan makmur,” pungkasnya.(gg)